Siapa yang tak kenal Po si panda dalam film animasi Amerika berjudul "Kungfu Panda". Saking suksesnya, film ini dibuatkan sekuelnya. Nah dari film kocak nan inspiratif ini, ada satu hal penting yang bisa dibilang tak lekang waktu.
Masih ingat Master Oogway, seekor kura-kura yang sudah berusia tua? Suatu hari di kala perasaan Po sedang gundah, Master Oogway mengatakan:
Yesterday is a history
Tomorrow is a mystery
But, Today is a gift
That is why it's called Present.
Waktu itu Po sedang merasa sedih sekaligus kecewa pada keadaan dan dirinya sendiri. Ia mendapati kenyataan kalau Lima Pendekar yang menjadi idolanya ternyata membencinya. Terlebih lagi, Master Shifu juga membencinya karena sepertinya Po tidak bisa memenuhi harapan untuk menjadi seorang pendekar kung fu yang andal. Di tengah keterpurukan itu, Po berandai-andai, "Mungkin seharusnya aku berhenti belajar kung fu dan kembali membantu ayah menjual mi."
Mendengar ucapan Po, Master Oogway berkomentar, "Kau ini terlalu memikirkan apa yang telah lewat dan merisaukan apa yang akan terjadi." Setelahnya, ia menyampaikan pepatah luar biasa seperti yang sudah tertulis di atas.
Seperti halnya Po, kita seringkali terlalu memikirkan dan merisaukan kejadian-kejadian di masa lalu, segala kesalahan dan penyesalan yang notabene tidak bisa kita ubah karena memang sudah terjadi. Kita juga terlalu mencemaskan apa yang akan terjadi di masa mendatang, segala ketakutan dan kekhawatiran tentang hal-hal yang belum terjadi. Sebenarnya kedua hal itu tidak ada gunanya karena akan membuat kita berjalan di tempat.
Sebagaimana yang dikatakan Master Oogway: Kemarin adalah sejarah dan besok masih menjadi misteri. Dari peristiwa di hari kemarin, cukup kita mengambil hikmah positifnya saja jika memang ada sesuatu pelajaran penting yang bisa kita petik. Lalu mengenai esok hari, karena masih misteri, yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan yang terbaik di hari ini. Sesuatu positif yang kita lakukan di hari ini tentu akan memiliki dampak positif juga di esok hari. Karena itulah, Master Oogway mengakhiri pesannya dengan mengatakan: But today is a gift. That's why it is called present.
Nah, marilah kita menjalani hari ini sebagai layaknya sebuah hadiah yang berharga. Dengan begitu, dijamin kita akan menyongsong esok hari yang cerah dan penuh harapan.
sumber
0 comments:
Posting Komentar