Hingga kini, bunyi biola karya Antonio Stradivarius (murid dari Antonio Amati ) masih tidak terkalahkan dengan bunyi biola buatan siapapun. Bahkan untuk satu biola asli buatan Stradivarius dihargai lebih dari 3 milyar rupiah !!!
Aura melodius biola ini, konon tidak ada yang sanggup menyamainya dan bahkan tidak ada satu orangpun yang mengetahui cara pembuatannya, karena sang pembuat biola ini , ANTONIO STRADIVARI dari Cremona Italia yang hidup
tahun yang dilahirkan tahun 1644, ini telah membakar habis semua
dokumen-dokumen tentang cara-cara dan ramuan biolanya itu sebelum akhirnya
dia meninggal dunia pada tanggal 18 Desember 1737 di tanah
kelahirannya, Cremona-Italia !!! Dari sekitar 1.100 instrumen musik
karyanya, hanya 650 saja yang masih ada hingga saat ini.Ada apa gerangan???
Rasa penasaran orang (khususnya di dunia seni) tentang kedahsyatan biola Stradivarius ini menggerakkan minat para peneliti dari Lab A & M University di Texas. Dipimpin oleh seorang pakar obat-obatan Yusuf Nagyvari, meneliti mulai dari kayu yang dijadikan bahan membuat biola. Dan berdasarkan penelitiannya, berhasil terkuak, bahwa sepertinya Antonio Stradivari merendam kayu tersebut, diapungkan di air yang mengalir dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai bertahun-tahun lamanya.
Setelah itu, penelitian mereka merilis bahwa setelah itu kayu dicelupkan ke dalam air mendidih rebusan dengan kulit udang, dan juga yang paling unik adalah kayu ini juga dicelupkan ke dalam air seni (kencing) manusia. Setelah itu baru dipernis dengan lapisan yang sangat tipis..
Namun,
anehnya .... biola yang dihasilkan Yusuf Nagyvari masih kalah jauh
dengan Stradivarius. Bahkan dalam wawancara langsung dengan Nagyvari
(www.scientificamerican.com), beliau mengatakan beberapa keistimewaan
biola buatan Stradivari adalah pada nadanya yang sangat murni, sangat
hidup, ada semacam aura luar biasa. Hasil risetnya menyebut emisi suara
yang dihasilkan berada dalam rentang frekuensi yang dangat pas dan
tepat, adalah 2000-4000 Hertz.
Hal
yang sama juga diakui oleh seorang ilmuwan Belanda, Berend Stoel dari
Universitas Leiden, bahwa kecanggihan biola ini terletak dari proses
penggunakan badan depan dan belakang menggunakan kayu yang tidak
biasanya (lazim) untuk membuat biola yaitu cemara. Tetapi Cremonesse
Antonio Stradivari punya feeling yang lebih pintar dalam memilih kayu
yang digunakan.
Apakah
unsur alami kayu (woodroom) Italia Utara, Cremona-lah yang
mempengaruhi biola buatan Stradivarius (seperti pendapat kebanyakan
orang ), atau memang larutan kimia yang digunakan ? , atau adakah
sesuatu yang "lain" yang digunakan Antonio dalam memproses biolanya ?
Atau apakah hanya karena kharismatik benda bersejarah saja yang membuat
anggapan orang begitu luar biasanya suara biola Stradivarius.
Apakah proses ini terjadi secara "kebetulan" saja, atau memang sudah diperhitungkan masak-masak ?.
Terlepas
dari itu semua , Antonio yang disebut-sebut sebagai seorang murid
Nicolo Amati yang cerdas, bahkan para periset biola mengatakan Antonio
bisa jadi ahli dalam ilmu geometri yang sangat canggih di zamannya,
sudah membuktikan sebuah karya seni yang penuh mistery hingga kini.
Posted in: Musik
0 comments:
Posting Komentar