Nyamuk betinalah yang menghisap darah manusia untuk kelangsungan hidupnya. Selain untuk makan, nyamuk menghisap darah untuk mendapatkan protein agar dapat memproduksi telur. Sementara, nyamuk jantan mendapatkan makanan dari alam, misalkan sari-sari bunga. Nyamuk suka tempat-tempat yang gelap, sehingga di semak-semak ataupun pohon-pohon rimbun seringkali terdapat nyamuk. Saat nyamuk mulai mendarat di permukaan kulit dan mulai menyuntik, maka dikeluarkanlah cairan liur untuk melunakkan kulit. Bentolan pada kulit setelah dihisap oleh nyamuk merupakan reaksi alergi terhadap liur nyamuk yang disuntikkan ke tubuh kita guna mencegah pembekuan darah. Untuk kasus demam berdarah, virus dikeluarkan oleh nyamuk bersamaan ketika mengeluarkan cairan tersebut.
Ahli kimia ekologi Walter Leal mengadakan uji coba untuk mengetahui penyebab nyamuk suka menghisap darah manusia.
Pada percobaan
ini, Leal dan timnya mencari tahu apakah manusia menghasilkan bau tubuh
tertentu yang bisa menarik perhatian nyamuk. Rupanya, penyebab utama
nyamuk tertarik pada manusia terletak pada zat bernama nonanal.
Nonanal
merupakan zat yang diproduksi tubuh manusia dan burung dan mengeluarkan
aroma cukup kuat untuk menarik perhatian nyamuk Culex.
Leal
kemudian mengukur kadar nonanal pada tubuhnya sendiri. Pengukuran kadar
nonanal dilakukan dengan cara menyuntikkan alat seperti suntikan pada
kulit lengannya. Setelah itu lengan Leal dibungkus dengan aluminum foil
untuk mengisolasinya dari lingkungan.
Satu jam kemudian, ujung suntikan diinjeksikan ke dalam sebuah
perangkat khusus guna melihat seberapa besar kadar nonanal yang
diproduksi tubuh Leal."Kadar nonanal dalam tubuh saya cukup banyak. Saya melepaskan sekira 20 nanogram nonanal setiap jamnya dan itu termasuk cukup tinggi," kata Leal seperti dikutip dari Live Science.
Menurut Leal, hasil ini menjelaskan pengalamannya ketika berkunjung ke Meksiko dua tahun lalu. Saat itu dia menjadi sasaran empuk nyamuk meskipun telah melakukan berbagai pencegahan untuk menghalau mereka.
"Ada banyak sekali nyamuk di sana. Agar tidak digigit, saya menyemprotkan anti nyamuk di seluruh bagian tubuh saya, termasuk rambut," kata Leal.
Dia sangat terkejut karena semprotan anti nyamuk dan pakaian tebal yang menutupi seluruh tubuhnya tak mampu menghalau serangan nyamuk. Makhluk penghisap darah tersebut tetap bisa menggigitnya, hingga menembus kaus kaki dan baju yang tebal.
"Nyamuk bahkan bisa menembus bahan jeans selama mereka tahu, terdapat pembuluh darah di balik pakaian yang dikenakan. Mereka bisa merasakan hawa panas dari tubuh manusia," tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar